Rabu, 09 September 2015

Review Pigeon Manual Breastpump: Beralih dari Marmet Method


Setelah sebelumnya saya membahas Breastpump (BP) secara umum di sini bersama beberapa peralatan tempur sukses asi lainnya,  kali ini saya akan memenuhi hutang me-review masing-masing merk BP tersebut. BP Piegon manual ini adalah yang pertama kali saya punya. The first impression-nya bikin happy pumping banget setelah sebelumnya saya belajar memerah dengan tangan. Waktu itu saya harus memerah sejak baby Sierin belum berumur 1 minggu karena saya harus menjalani kuret et causa retensio sisa plasenta kira-kira sewaktu anak saya umur 5 hari.

Well, meskipun memerah dengan tangan highly recomended buat para mama perah tapi jujur saya kesulitan mendapatkan hasil yang optimal. Bukan metodenya yang salah, mungkin saya yang salah menerapkan tekniknya, karena sebagian bunda ternyata lancar jaya memerah dengan tangan. Berbeda dengan saya yang selama 30 menit hanya mendapatkan 30-an cc itupun dengan punggung pegel karena harus membungkuk banget supaya mengikuti arah gravitasi dan asi tidak belepotan. Meskipun ternyata di kemudian hari, saya baca medela juga mengeluarkan semacam funnel untuk memudahkan bunda yang memerah dengan tangan.

Papa Sierin tidak tega melihat saya kerepotan marmet. Akhirnya dibelikanlah saya BP terkeren yang ada di toko Wijaya Dumai, yaitu Pigeon Manual Breastpump. Waktu itu akhir tahun 2012, BP ini kami beli seharga Rp 450.000,00. Mahal memang sebenarnya. Tapi begitulah harga-harga barang di daerah pinggiran seperti Dumai (Prov. Riau) tempat saya tinggal waktu itu. Dan waktu itu saya belum kenal dengan banyak toko online yang menjual dengan harga yang jauuuuuh lebih miring. Tapi, berhubung sudah jatuh cinta jadi mahal pun ndak  nyesel karena fungsinya yang top markotop.

Di kardus pembungkusnya tertulis “PREMIUM”, yang artinya menjanjikan kualitas yang bagus dengan slogan Soft, Gentle, dan Comfortable. Dan saya merasakan, betul banget apa yang ditulis pabriknya. BP ini mempunyai fitur sebagai berikut(Sumber: asibayi.com).
  • Material alat menggunakan Polypropylene (PP) yang aman bagi bayi, BPA Free dengan kode plastik 5.
  • Ritme pemompaan meniru bayi ketika menyusu ke Ibu (Baby’s “suck-release” cycle).
  • Pegangan tuas ergonomis dan tidak berisik. Seringkali bisa pumping cukup menggunakan 1 tangan.
  • Kekuatan hisap cukup besar sampai dengan 250mmHg.
Dalam satu set paket BP Manual Pigeon, bunda akan mendapatkan:
-       2 buah valve,
-       1 diafragma,
-       1 breastshield/ bantalan corong terbuat dari silikon lembut,
-       1 tuas,
-       1 corong,
-       1 botol standar 150 cc dan tutup botol lengkap dengan dotnya,
-       1 konektor untuk menyambungkan BP ke botol wideneck,
-       1 cover yang bisa difungsikan sebagai alas botol,
-       1 CD berisi petunjuk/ manual penggunaan dan perawatan, serta
-       disposable breastpad Pigeon

Lengkap banget kan? Dengan pencucian yang baik dan hati-hati, seluruh sparepart ini bisa awet sampe 2 tahun bahkan lebih sampai ke adik-adiknya. Kalaupun rusak, banyak toko offline dan online yang sudah menyediakan sparepart-nya. Bagian yang paling sering rusak adalah valve (biasanya karena kekurang hati-hatian dalam pencucian) dan diafragma (karena kerja berat naik turun menghisap, hehehe).

Okey, secara keseluruhan review plus dan minusnya adalah sebagai berikut.

KELEBIHAN:
  • Lembut, nyaman di payudara karena ada bantalan silikonnya, sehingga bisa merangsang LDR (let down reflex) berkali-kali
  • Tersedia sparepart yang cukup mudah dijangkau secara online maupun offline
  • Tidak berisik banget, fyi kalau payudara sudah mulai kosong banyak angin yang masuk jadi bikin bunyi-bunyi lucu kayak kentut (ups..)
  • Relatif tidak pernah belepotan dibanding BP manual lain yang saya punya  
KEKURANGAN
  • Di awal saya punya BP ini, yang menyediakan sparepart-nya masih sedikit dan susah dicari
  • Bagi saya dan suami yang saat itu baru banget berkeluarga dan merintis perekonomian keluarga yang mandiri dari orangtua (hahaha...) BP ini tergolong mahal
  • Part-nya banyak banget yang harus dipasang, saya sering kelewatan ada yang belum dipasang/ ketinggalan saat mau pumping atau saat harus membawa alat ini ke kantor, dan tentunya yang harus dicuci juga banyak dan kecil-kecil, tidak seperti mini elektrik medela yang hanya 4 part sudah beres
  • Warnanya menurut saya agak membosankan kurang fresh dilihat. Kan kalau mau pumping perlu yang sedep-sedep seger biar semangat. Tentang warna selera sich, kalau yang suka warna pastel dan kalem ya cocok cocok aja. Di body-nya hanya ada paduan bening, putih, dan sedikit warna ungu di tuasnya.
  • Corongnya lurus tidak seperti avent yang mendongak ke atas, jadi masih harus tetap sedikit membungkuk supaya ASI bisa masuk sempurna ke botol. Masalah ini bisa disiasati dengan menambahkan bantal di punggung bawah, supaya nggak terlalu pegel.
Dibandingkan dengan BP manual lain yang saya punya, pigeon ini bagi saya masih jadi the king of manual BP. Saya punya juga BP Unimom Mezo dan IQ Baby yang harganya murce merice. Biasa, emak-emak emang selalu mudah tergoda dengan barang-barang yang harganya miring dan penampakannya cakeup.  Beberapa teman saya yang menggunakan BP Chicco Manual juga akhirnya beralih memilih Si Burung Dara Jepang ini. Selain harganya lebih murah dibanding chicco, menggunakannya pun lebih nyaman. InsyaAllah saya review merk-merk tsb di waktu yang lain. 

BP Pigeon manual ini cocok untuk bunda yang baru belajar pumping dan ingin mengosongkan payudara secara maksimal dengan BP manual. Dan yang perlu diingat adalah, setiap ibu unik. Jadi BP yang cocok pada saya belum tentu cocok untuk bunda yang lain. Meskipun demikian, BP manual pigeon ini termasuk yang sangat direkomendasikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar